Tampilkan postingan dengan label Drama. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Drama. Tampilkan semua postingan
4 Drama Movies You Should not Miss

4 Drama Movies You Should not Miss


 
Film yah? Saya suka banget nonton film. Nah tapi kali ini saya akan bahas genre drama aja. Drama tuh kayanya emang paling seru untuk diulas. Kenapa? Bukannya saya tidak suka genre yang lain yah. Saya suka horor, action, komedi, sci-fi, fantasi dan semuanya. Hanya, kalau kata temen saya mah yah, liat efeknya. Bener juga kalau dipikir-pikir. Saya pernah waktu kecil nonton Harry Potter and the Soccerer’s Stone, dan saya suka banget kala itu, sampai matahin antena radio untuk saya jadikan tongkat sihir sambil baca-baca mantra. I mean, actually, kita nonton film terkadang just for pleasure yang efeknnya cuma sesaat, bisa nambah wawasan juga mungkin, tapi beda banget dengan si genre drama ini. Drama itu ajaib, kontennya bisa mengandung filosofi kehidupan, mengingat drama seringkali mengangkat permasalahan di sekitar kehidupan nyata kita, bertujuan untuk menyentuh sisi emosional kita kan, yang bisa membentuk kepribadian kita dan merubah atau ngarahin pandangan kita terhadap sesuatu selamanya. Drama ikut ngebentuk diri kita (atau saya aja yah?) sedikit-banyak. Kata temen saya lagi, drama punya efek jangka panjang.

Well, now, I’d like to make a review about drama movies you should not miss (versi saya nih yah). Drama yang bagus menurut saya itu yang bagaimana? Tidak melulu yang romantis yah, atau yang rumit-rumit, atau yang dramatis sekali yang bikin saya nangis bombay. Sederhana saja, yang penting berkesan, dan banyak hal yang saya ingat dan menurut saya itu bagus untuk saya ingat. Saya juga tidak akan mengulas film-film seperti Breakfast at Tiffany’s, Roman Holiday, Gone with the Wind, Titanic, A Room with a View, Pretty Woman atau Romeo and Juliet yang sudah fenomenal banget sejak dulu kala. Saya cuma akan membahas 4 drama movies di bawah ini saja.


1.    500 Days of Summer

Released in 2009, 500 Days of Summer ini dibintangi oleh Zoeey Dischanel (Summer) dan Joseph Gordon-Levitt (Tom). Film ini menceritakan tentang 500 hari kisah cinta (bukan kisah cinta kalau kata si Tom sih) antara Tom dan Summer.
What is good about this movie?

Summer dan Tom punya pandangan yang berbeda mengenai konsep cinta sejati. Tom sangat mempercayai adanya cinta sejati sedangkan Summer tidak. Perbedaan cara mereka menyikapi hubungan mereka itu yang menarik. Tom was really into Summer, while Summer treated Tom less special. Banyak banget konsep mengenai cinta which were promoted by this movie with two different side of view. Salah satunya yang paling berkesan menurut saya sih “People change, feeling changes. It doesn’t mean that the love once shared wasn’t true and real. It simply means that sometimes when people grow, they grow apart. “ – 500 Days of Summer. Kece banget gak tuh? Yang uniknya lagi dari film ini adalah endingnya, ketika si Summer akhirnya menemukan cinta sejatinya. Pelajaran yang saya dapat dari itu, sebenarnya konsep cinta sejati itu universal. Kamu bisa saja sedang jatuh cinta, bisa saja sedang biasa saja merasa cinta sejati itu tidak ada, but actually you just need to find “the one” to believe in true love.


2.    Flipped

Wah... Film ini epic –in a way of drama yah- banget menurut saya. Pokoknya setiap kata, yang terucap secara lisan atau yang hanya berupa pikiran saja, jangan sampai ada yang terlewatkan, karena kaya akan pelajaran kehidupan yang bagus banget.
Flipped ini ambil setting tahun 50an sampai 60an, tapi sebenarnya ini film baru, tahun 2010. Pemeran utamanya adalah Madeline Caroll (Julie Baker) dan Callan Mcauliffe (Bryce Loski).

What is good about this movie?

Film ini menampilkan cerita dalam dua sudut pandang yang berbeda, sudut pandang Julie dan Bryce, dua remaja yang memiliki latar belakang keluarga (tempat mereka tumbuh dan berkembang) yang berbeda. Pemikiran dan pandangan mereka yang bertentangan akan satu permasalahan yang sama dipresentasikan secara tidak terduga. Keren bangetlah.


3.    Stuck in Love

Stuck in Love bercerita mengenai kisah cinta suatu keluarga. Film ini dirilis tahun 2012, dibintangi oleh Jennifer Connely, Lily Collin, Greg Kinnear dan Natt Wolff sebagai satu keluarga penulis yang memiliki kisah mengenai cinta mereka masing-masing dengan segala masalah di dalamnya. But no matter how impossible it seemed, they were stuck in love. Yang paling berkesan dan romantis banget menurut saya adalah bagian ceritanya si Lily Collin, gadis yang sebelumnya memutuskan untuk tidak jatuh cinta, di mobil, ketika diperdengarkan lagu Between the Bars, dan emang lagunya enak banget, she cried, “I’m afraid”, she finally falled in love. God, so sweet. Selain itu banyak juga quotes bagus dari film ini, misal, “I remember that it hurt, looking at her hurt”. This movie is just romantic.


4.    Her

Nah kalau Her ini filmnya rada-rada aneh dan unik but in a good way. Film ini dirilis tahun 2013, bersetting tahun 2025, bercerita mengenai Ted (Joaquin Phoenix), seorang penulis kartu ucapan profesional yang kesepian pasca ditinggal istri, yang kemudian jatuh cinta pada operating system canggih dan intelligent yang diberi nama Samantha (suara Scarlett Johansen. Iyalah jatuh cinta :D) yang diinstall ke ponselnya. Si Samantha (ponsel) ini memiliki akses data lengkap dan kecepatan akses data yang cepat sehingga dia tampak sangat menyerupai manusia yang terjebak di tubuh ponsel. Kisah cinta mereka unik dan mengharukan. Film ini menyadarkan sisi hati saya yang sudah berlumut about how love is not actually about her body, love is not actually about physical contact, it is actually about “her”.


Ayo, ada yang belum kalian tonton? Kalau kalian senang nonton drama juga, coba tonton daftar film yang sudah saya ulas di atas. Seru deh.