Tampilkan postingan dengan label happy single. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label happy single. Tampilkan semua postingan

Apa Salahnya Menjomblo?

Nenek   :  Teh, mana atuh pacarnya gak pernah dibawa ke rumah?

Saya      :  -___-"

sumber foto: restiadinnanda212.blogspot.com


Jadi saya pernah mengalami saat dimana saya risih banget ama status jomblo saya. Ada yang tanya masalah cowok, saya sewot atau ngeleos atau langsung mengalihkan pembicaraan; liat yang mesra-mesraan ama pacarnya, saya kesel, iri, mengutuki diam-diam; denger kabar temen nikah, pengen bunuh diri (gak deh, lebay); giliran ada yang mau jodoin, kesel sambil ngomel emang aku gak laku. Kenapa yah? Lupa kenapa saya bisa ampe seperti itu. Padahal saya tadinya nyaman-nyaman saja dengan titel jomblo. Saya bisa dengan bangga bilang masih jomblo saat ada yang tanya status.
Terus saya juga punya teman, tampaknya dia lagi krisis risih berstatus jomblo juga. Ini gak saya lebay-lebayin, setiap status yang dia update baik itu facebook, whatsapp -dan hmm udah saya cuma punya facebook dan whatsappnya aja- kalau tidak nyindir-nyindir orang yang pacaran, pasti kirim sinyal ke pria-pria untuk segera melamar dirinya. Saya pernah juga -aneh banget- mengalami krisis seperti itu, cuma tidak sampai saya update di jejaring sosial saja.
Nah, sekarang saya udah tenang dan kembali ke normal bisa berpikir jernih lagi. Kamu yang gak nyaman dengan status jomblo itu mungkin dikarenakan:

1.   Usia dan tuntutan sosial
Norma sosial tidak tertulis yang berkembang di masyarakat mengenai cewek di usia tertentu yang masih menjomblo itu sama dengan tidak laku atau apalah itu kadang bikin kamu stres.

2.   Baru putus pengen balikan gak bisa
Ketika kamu baru putus dengan pasangan yang menurut kamu ideal tentu membuat emosi kamu tidak stabil. Apalagi kesempatan untuk rujuk dengan dia tidak ada. Nah kemungkinan kamu muter otak nyari-nyari siapa yang bisa gantiin dia secepatnya.

3.   Dikelilingi pasangan bahagia
Ketika teman sebaya kamu hampir semua memiliki pasangan, kamu tentu akan gusar karena merasa ketinggalan beberapa langkah dari teman-teman kamu.

4.   Udah jomblo, tidak berkegiatan
Sepi job, sepi hati. Perfect.

5.   Mengalami kegagalan
Saat kamu memperjuangkan sesuatu dan gagal lalu kamu bersedih, status jomblo kamu bisa nambah-nambah persaan gagal kamu.

Yang perlu kamu renungi:

1.   You are actually fine being alone
Dalam saat seperti itu, kamu bisa mengandalkan logika kamu dibading perasaan kamu. Coba kamu pikir, jika kamu sebenarnya baik-baik saja hidup sendiri, kamu bisa makan sendiri, bisa jalan-jalan sendiri, masih bisa ngobrol asik walaupun bukan dengan pacar. Kamu bisa melakukan banyak hal sendirian. Kamu baik-baik saja.

2.   The right person who belongs to your life will come and stay
Jodoh mah gak akan kemana. Saya pribadi memilih untuk percaya slogan itu. Saya pernah baca buku mengenai konsep jodoh, katanya tidak ada istilah terlalu cepat atau terlalu lambat, jodoh merupakan orang yang tepat dan datang tepat pada waktunya. Jadi tidak usah risau untuk menjomblo, jangan takut tidak kebagian stok pria.

3.   No matter what you do, people always have to say something
Pernah dengar cerita kakek tua dan cucunya yang punya keledai kurus? Jadi masyarakat tuh memang hobinya berkomentar. Kamu jomblo, ada yang berkomentar, kamu akhirnya punya pacar, masih ada juga yang berkomentar. Jika kamu terus fokus memikirkan komentar negatif tentang kamu, tidak akan ada habisnya. Ingat lagi poin 1 dan 2, kamu sebenarnya baik-baik saja, tinggal menunggu jodoh kamu datang saja.

Dan perlu dicatat juga kalau lamanya berpacaran itu tidak menjamin kelanggengan hubungan. Banyak yang pacaran lama, ujung-ujungnya berjodoh dengan orang yang baru dikenal. Ada yang bilang juga berpacaran merupakan masa penjajakan sebelum menikah. Tapi berpacaran lama juga sebenarnya bukan solusi terbaik untuk kebahagiaan rumah tangga.

Jadi nikmati saja hidup kamu dan fokus untuk mengembangkan diri kamu sebelum jodoh kamu datang. Dan tau gak sih, banyak hal yang hanya dapat dilakukan pada saat kamu single. Nah, sebelum kamu berbagi hidupmu dengan orang lain, sebelum hak kamu dibatasi oleh hak pasangan kamu, sebelum kamu memiliki kewajiban atas pasangan kamu, sebelum ada pasangan kamu yang harus kamu pertimbangkan pendapatnya, you are free to do that single things. Kalau kata Tomingseu mah sancai aja  :)