14 Fakta: Alasan Bahaya Makan Fast Food

Manakah di antara makanan di bawah ini yang paling kamu suka?

fried chicken
nugget
sosis
hamburger
kentang goreng
atau sebangsa lainnya?

Yap, kebanyakan makanan di atas kamu dapatkan di restoran fast food. Bukan home made. Atau juga kamu mendapatinya di supermarket atau mall, lalu kamu menggorengnya sendiri. Tapi taukah kamu? Makanan-makanan di atas itu berbahaya bagi tubuhmu apalagi bila dikonsumsi sering-sering.

Mengapa ya si fast food alias makanan cepat saji ini berbahaya?

Berikut ini 14 fakta alasan bahaya makan fast food.

Makanan cepat saji punya banyak kandungan lemak, sodium, serta gula.
Makanan tersebut bisa menyebabkan padatnya tulang menjadi berkurang.
Nutrisi dalam fast food ini tak seimbang. Hal itu diakibatkan oleh proses memasak yang tidak terkontrol.
Tak jarang jenis-jenis makanan ini yang banyak minyak dan menteganya.
Kebanyakan makanan cepat saji masih belum terjamin tingkat kebersihannya.
Biasanya sangat sedikit sayuran dan buah dalam fast food.
Fast food biasanya ditemani oleh kola dan soda. Kola dan soda itu mengandung banyak fosfor. Hasil penelitian menunjukkan bahwa fosfor bisa menghambat tulang untuk melakukan penyerapan terhadap kalsium.
Bahkan penelitian di Archives of Pediatrics and Adolescent Medicine mengemukakan bahwa remaja wanita yang suka minum soda lebih punya risiko tinggi untuk patah tulang serta osteoporosis. Semetra masa remaja ialah masa dimana puncak-puncaknya tulang terbentuk (40-60%)
Soda dan kola pun punya kandungan gula sederhana yang sama-sama berbahaya dengan gula penyebab turunnya kepadatan tulang.
Walau kamu merasa fast food yang kamu makan tidak banyak tapi tetap saja bisa meningkatkan risiko obesitas yang besar
Jumlah kalori satu takaran antara fast food yang dibeli dan dimaak di rumah adalah sama.
Fast food yang berlebihan pun memicu adanya perubahan dalam psikologis yang dapat menurunkan kerja hormon untuk mengirim sinyal rasa kenyang
Apabila semakin banyak lemak di dalam tubuhmu, hypothalamus menjadi semakin tak sensiitif.
Dengan gula yang tinggi, bisa menyebabkan kerusakan gigi, diabetes, dan obesitas.