Daging babi dan Psikilogis Manusia

Daging babi nyatanya bukan hanya berbahaya dalam segi kesehatan tetapi juga dalam psikologis manusia.

Contoh sederhana, bayi yang mengkonsumsi ASI tentu lebih sehat dan baik daripada mengkonsumsi susu kaleng.

Lalu apa jadinya kalau mengkosnsumsi daging babi?


Perhatikanlah hal di bawah ini!



Berdasarkan penelitian, ketika sebuah kandang dihuni oleh seekor betina dan dua jantan ayam... Hal yang terjadi adalah para pejantan bertarung dahulu hingga keluar seorang pemenang supaya pemenang bisa mendapatkan betina. Saya rasa ini wajar dan sebuah sikap yang kembali ke fitrah.

Lalu bagaimana bila hal tersebut berlangsung pada 3 ekor babi?

Selanjutnya, pada babi dengan jumlah jantan dan betina seperti di atas. Yang ada ialah kedua jantan menyetubuhi si betina...


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjLi-XHOWwxPNd58kFdPUiRfaAmFEMfgRGqM5GpGpUaBCSVWS3NHTFpw3dxLE1y9OQDP59a40aYRb3qSMEwoWN5CRXUkqsGq0YJ1vnpc1EcJQvT1KXUARTYdqCNfXjZ3GnKi0mkPBZ3EVo/s1600/Pigs-noooooo.jpg
sumber foto: http://2.bp.blogspot.com


Tahukah kamu?

DNA babi mirip dengan manusia, sehingga sifat buruk babi dapat menular ke manusia.

Beberapa sifat buruk babi lainnya adalah di bawah ini:
  • Babi adalah binatang paling rakus, kotor, dan jorok di kelasnya
  • Dalam hal serakah, kerakusannya tidak tertandingi hewan lain
  • Babi suka memakan bangkai dan kotorannya sendiri
  • Babi sangat suka berada di tempat yang basah dan kotor
  • ntuk memuaskan sifat rakusnya, bila tidak ada lagi yang dimakan, ia muntahkan isi perutnya, lalu dimakan kembali
  • Babi terkadang mengencingi pakannya terlebih dahulu sebelum dimakan

Jadi, selama ada daging ayam, sapi, ikan, dan hewan lainnya yang jelas-jelas lebih baik daripada babi dan daging mereka tersedia... Apa kamu masih memilih daging babi?

-->

Related Posts

Share this

Previous
Next Post »